Posted by Unknown | Posted in Curhat | Posted on
1. Mengimani bahwa apapun yang terjadi adalah takdir Allah; semestinya tidak ada lagi keluhan apa lagi ”protes”
قل من ذا الذي يعصمكم من الله إن أراد بكم سوءا أو أراد بكم رحمة ولا يجدون لهم من دون الله وليا ولا نصيرا
Katakanlah : Siapakah yang dapat melindungi kamu dari takdir Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau Dia menghendaki rahmat untuk dirimu ? QS. Al-Ahzab (33): 17
2. Mengambil hikmat dari setiap kejadian
ما أصاب من مصيبة في الأرض ولا في أنفسكم إلا في كتاب من قبل أن نبرأها إن ذلك على الله يسيرلكيلا تأسوا على ما فاتكم ولا تفرحوا بما آتاكم والله لا يحب كل مختال فخور
Tiada sesuatu bencanapun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang-orang sombong lagi membanggakan diri. QS. Al-Hadid (57): 22 -23
3. Melakukan pembelajaran. Hendaklah diri kita mau meng-evaluasi apakah “Strategi” hidup kita ini sudah benar berada (termasuk) pada golongan orang-orang yang mengikuti petunjuk Allah dan Rosul-Nya, atau belum ?
من اهتدى فإنما يهتدي لنفسه ومن ضل فإنما يضل عليها ولا تزر وازرة وزر أخرى وما كنا معذبين حتى نبعث رسولا
Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan petunjuk Allah, maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk keselamatan dirinya sendiri, dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi kerugian dirinya sendiri. QS. Al-lsro’ (17): 15
Sumber "Pendirian Orang-Orang Beriman Menyikapi Peristiwa" Disadur dari Text Asli Tausiah KH Ahmad Husaini, Karawang
Text Asli Tausiah Orang Beriman Menyikapi Peristiwa:
Comments (0)
Post a Comment